Sejarah, Perkembangan dan Pengelompokan Suatu Unsur
Sejarah, Perkembangan dan Pengelompokan Suatu Unsur – Unsur dapat diartikan sebagai zat tunggal yang tidak dapat diuraikan kembali atau tidak dapat dibagi lagi melalui reaksi kimia biasa.
Pada mulanya, unsur di pelajari secara terpisah, namun seiring dengan jumlah unsur yang ditemukan semakin banyak, hal tersebut menjadi menyulitkan bagi para ilmuwan.
Untuk itulah para ilmuwan akhirnya mengelompokkan unsur agar lebih mudah dipelajari.
Sejarah, Perkembangan dan Pengelompokan Suatu Unsur
Pengelompokan unsur terus mengalami perkembangan sejalan dengan perkembangan ilmu kimia.
Baca Artikel Lainnya
Pengertian, Ciri, Jenis-Jenis dan Proses Terbentuknya Senyawa
Pengertian dan Sejarah Penemuan Atom
Usaha pengelompokan unsur dimulai pada akhir tahun abad ke-18 yaitu tabel periodik Lavoiser hingga tabel periodik yang saat ini kita gunakan. Untuk penjelasan dari pengelompokan suatu unsur adalah sebagai berikut :
- Pengelompokan Unsur Lavoiser
Pada tahun 1789, Antoine Lavoiser mengelompokkan sebanyak 33 unsur kimia. Pengelompokan ini didasarkan pada sifat kimianya.
Unsur-unsur kimia ini di kategorikan dalam empat kelompok yaitu gas, logam, non logam dan tanah.
Pengelompokan ini masih terbilang sederhana dan terlalu umum karena dalam pengelompokan itu masih banyak perbedaan antar unsur. Tabel Periodik Lavoiser adalah sebagai berikut :
Golongan I (Gas) | Golongan II (Non Logam) | Golongan III (Logam) | Golongan IV
(Tanah) |
Cahaya Kalor Nitrogen Oksigen Hidrogen |
Sulfur Asam klorida Fosfor Asam fluorida Karbon Asam borak Klor Fluor |
Arsen Emas Bismut Raksa Kobalt Tembaga Timbal Besi Seng Platina Nikel Tungsen Perak Timah |
Kalsium oksida Barium oksida Silikon (IV) oksida Magnesium oksida Aluminium oksida |
- Pengelompokan Unsur Triade Dobereiner
Pada tahun 1829, John Wolfgang Dobereiner menggolongkan unsur-unsur dalam beberapa kelompok menurut kemiripan yang di temukan.
Kemiripan unsur yang Doberiner temukan seperti hubungan antara sifat unsur dengan massa atom.
Doberiener mengelompokkan unsur yang mempunyai massa atom relatif (Ar) yang hampir sama dengan rata-rata Ar unsur yang berada di bawah dan di atasnya.
Contoh :
Triade 1 | Ar | Rata-rata Ar Unsur Pertama dan Ketiga | ||||||
|
|
Ar = (7+39) / 2 = 23 |
Dari penemuan Dobeiner ini didapatkan sebuah kesimpulan bahwa sifat-sifat unsur berhubungan dengan massa atom relatifnya.
Dobeiner merupakan pelopor dari tabel periodik yang didasarkan berat atom. Kelemahan dari penggolongan unsur ini adalah kemiripan unsur tidak hanya pada tiga unsur yang berada dalam satu triade.
- Penggolongan Unsur Chancourtois
Pada tahun 1862, Alexander Beguyer de Chancourtois yang merupakan seorang ahli geologi Perancis mengelompokkan unsur kimia dari kenaikan berat atom.
Unsur-unsur kimia ini disusun dengan bentuk spiral, kemudian unsur yang mirip akan diletakkan pada kolom yang sama.
- Hukum Oktaf Newlands
Pada tahun 1864, seorang ahli kimia di Inggris bernama John Alexander Reina Newlands mengemukakan teorinya yang disebut teori oktaf atau hukum oktaf.
Teori ini merupakan pengelompokan unsur-unsur kimia yang didasarkan pada kenaikan berat atom.
Dinamakan teori oktaf (delapan) karena sifat unsur akan diulang sebanyak tujuh kali pada unsur ke delapan.
Kekurangan dari teori oktaf ini adalah hanya berlaku untuk unsur-unsur ringan yang memiliki massa atom relatif rendah (17 unsur pertama)
- Pengelompokan Unsur Mendeelev
Pada tahun 1869, ahli kimia dari Rusia yang bernama Dmitri Ivanovich Mendeleev melakukan penelitian terhadap 63 unsur yang sudah ditemukan dan menyimpulkan bahwa sifat unsur adalah fungsi periodik dari massa atom relatif.
Kekurangan dari tabel periodik Mendeelev adalah beberapa unsur yang ditempatkan pada satu golongan, masih tidak memiliki persamaan sifat.
- Pengelompokan Unsur Meyer
Pada tahun 1864, Lothar Meyer menyusun 28 unsur pada tabel periodik yang hampir mirip dengan tabel periodik Mendeelev.
Hanya saja, Meyer kurang dikenal dan baru mempublikasikan tabel periodik tersebut pada tahun 1870.
Meyer mengelompokkan unsur berdasarkan valensi bentuk tabel, atau merupaka pengembangan dari grafik antara berat atom dengan volume.
- Pengelompokan Unsur Moseley
Henry Moseley menyusun tabel periodik unsur berdasarkan kenaikan nomor atom. Tabel periodik ini menyempurnakan kekurangan tabel periodik Mendeelev yang penempatan unsurnya kadang kurang sesuai.
Selain itu, tabel ini telah memuat unsur bersifat gas-gas mulia yang ditemukan oleh Sir William Ramsay.
Tabel periodik Moseley berlaku dan digunakan sampai pertengahan abad ke-20.
- Pengelompokan Unsur Seaborg
Pengelompokan unsur ini merupakan pengelompokan unsur yang kita pergunakan saat ini. Pada tahun 194o, Glenn Seaborg berhasil menemukan unsur transuranium yang diberi nomor atom 94-102.
Penemuan unsur ini mengakibatkan sedikit masalah pada penempatan dalam tabel Mendeelev, sehingga tabel periodik pun dimodifikasi.
Tabel periodik ini disusun berdasar kemiripan sifat dan kenaikan dari nomor atom. Pengelompokan unsur Seoborg terdiri dari 7 periode dan18 golongan dengan 8 golongan utama (A), dan 8 golongan transisi (B)
Itulah penjelasan mengenai Sejarah, Perkembangan dan Pengelompokan Suatu Unsur. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi anda.