Teknik Pemuliaan Tanaman Cabai
Cabai adalah salah satu komoditas sayuran penting dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi di Indonesia. tanaman cabai tergolong kedalam famili Solanaceae. Cabai memiliki banyak spesies diantaranya adalah Capsicum annuum, C. frutescens, C. baccatum, C. chinense, C. baccatum. Diantara spesies tersebut, spesies yang paling luas dibudidayakan adalah Capsicum annuum. Pemuliaan pada tanaman cabai dilakukan untuk memperbaiki daya hasil, memperbaiki karakter-karakter hortikultura, memperbaiki resistensi terhadap hama dan penyakit serta memperbaiki terhadap cekaman lingkungan.
Teknik pemuliaan tanaman cabai yaitu
- Persiapan
Persiapan yang dilakukan adalah menyediakan alat-alat seperti gunting kecil, pinset, alkohol, dan cawan.
- Kastrasi
Kastrasi dilakukan dengan tujuan membersihkan bagian tanaman disekitar bunga dari mahkota, kelopak, kotoran dan serangga dengan menggunakan gunting dan pinset. Kastrasi dilakukan dengan cara memotong bagian ujung kuncup bunga agar putik terlihat dengan jelas serta membuang mahkota agar benang sari terlihat sehingga memudahkan dalam emaskulasi.
- Emaskulasi
Emaskulasi yaitu pembuangan alat kelamin jantan (benang sari) pada tetua betina, yang dilakukan sebelum bunga mekar atau sebelum terjadi penyerbukan sendiri dengan menggunakan pinset. Benangsari dibuang sampai habis sampai bunga steril. alat yang digunakan seperti pinset, gunting harus diceplupkan terlebih dahulu ke alkohol dan dilap sampai bersih dan kering. Kemudian menggantungkan label pada tangkai bunga yang telah diberi nomor.
- Pengumpulan polen
Polen yang dikumpulkan berasal dari tanaman cabai yang akan dijadikan sebagai tetua jantan. Apabila polen belum keluar maka polen diambil dengan menggunakan pinset.
- Penyerbukan
Penyerbukan yaitu peletakan polen ke kepala putik. Penyerbukan umumnya dilakukan dengan menggunakan kuas, dan pinset yang steril dengan cara mencelupkan pinset atau kuas ke kumpulan polen kemudian dioleskan ke stigma.
- Isolasi dan pelabelan
Isolasi dilakukan supaya bunga yang telah diserbuki tidak terserbuki oleh polen asing. Oleh karena itu, betina yang telah diserbuki harus ditutup seperti menggunakan selotip. Kemudian dilakukan pelabelan yang berisi nama tetua jantan dan betina, waktu persilangan serta kode pemulia.
sekian artikel hari ini, selamat membaca dan semoga bermanfaat ^;^
salam rita elfianis